Didalam setiap aspek kehidupan manusia yang mapan, tentu mereka mempunyai sejarah mereka sendiri,tak terkecuali hotel,ia juga memiliki sejarahnya sendiri.Hotel mulaidikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar
untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis
akomodasi lain berasal dari kata “
Inn”
yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya
kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya
kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama.
Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge
yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan
perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan
perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai
peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi
yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun
masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai
diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha
penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa
Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 .
Revolusi
ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara
drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah
sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang
menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual
hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang
melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada
jaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal
tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap
para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di
penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang
bermalam, untuk keesokan harinyamelanjutkan
perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota
Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun
pada tahun 1607. Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel
yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar.
Walaupun
pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut
namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya
menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya
disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829
dibangun Hotel dengan nama ”The Tremont House”
yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya
Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan
jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi
kunci masing-masing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy
serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun
menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat
ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah
industri penjualan jasa.
The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang
memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih
meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan
pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal
tersebut sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi
hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi
bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru
yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya
maupun fasilitas fasilitasnya.
Pada Permulaan abad 20 mulai
terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu
mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu
mewah dan mahal bagi para pengusaha atau wisatawan yang betul-betul
membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan
hotel inipun berkembang dengan pesatnya.
Tercatat
seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan
ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan
lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik
Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di
Amerika Serikat maupun diseluruh dunia.
Industri perhotelan
pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua
(II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah
itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah
tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi
dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan.Pada masa bangkitnya industri perhotelan,
secara alamiah hotel-hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya
dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis
hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan
oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para
wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata
seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal
tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya
persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya
upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai
menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan
melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam
industri hotel.
Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan
pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang
paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau
organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi
dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. Di Indonesia sendiri
di zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum kemerdekaan di tahun
1945 telah banyak didirikan hotel besar berskala internasional, terutama
di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan,
Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya. Tercatat Hotel Des Indes di
Jakarta dan Hotel Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di Bali
sering digunakan untuk menerima tamu-tamu negara.Perkembangan
hotel-hotel bersejarah di Indonesia dapat di catat setelah Indonesia
Merdeka tahun 1945, Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno yang lebih
akrab dipanggil bung Karno mulai membangun beberapa Hotel atas
kepemilikan Pemerintah yang belakangan menjadi Hotel dibawah Badan Usaha
Milik Negara (BUMN ). Hotel tersebut antara lain: Hotel Indonesia di
Jakarta, Bali Beach di Bali, dan Samudra Beach Hotel, di Yogyakarta.
Saat ini di Indonesia ada kecenderungan terutama
di kota-kota besar seperti Jakarta, pada saat banjir sebagian masyarakat
pindah ke Hotel. Begitu juga saat-saat libur seperti liburan lebaran,
pembantu pulang kampung maka ada sebagian anggota masyarakat memilih
tinggal di Hotel. Dewasa ini telah banyak bermunculan berbagai tipe
hotel dari yang berbintang lima, diamond, apertemen sampai hotel melati
atau losmen, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.